Habib Nabiel Al Musawa - PKS Kebon Manggis
Headlines News :

Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Video





Popular Post

Home » » Habib Nabiel Al Musawa

Habib Nabiel Al Musawa

Written By PKS Kebon Manggis on Kamis, 17 Maret 2011 | 09.02

DPRa Kebon Manggis - Online : Latar belakang sang ayah sebagai salah satu tokoh Bansor NU, pendiri serta salah satu tokoh senior di NU membuat dirinya sangat dekat dengan berbagai tokoh agama maupun politik. Selain itu, keluarga besar Al Musawwa dikenal sangat fanatik dengan partai islam saat itu, yaitu partai Kabah. Keterlibatan sang keluarga, membuat Nabiel kecil mengenal dunia politik lebih awal dibandingkan teman-temannya.

Sang ayah yang sejak usia kecil hingga remaja lama bermukim di Mekkah dan masa dewasanya lama bekerja di Amerika Serikat, di masyarakat terkenal sebagai seorang tokoh agama yang mampu menggabungkan dua pemikiran, yaitu pemikiran tentang kemurnian atau purifikasi Islam, dengan semangat modernisasi dan pemikiran modern. Melalui penggabungan dua pemikiran tersebut diharapkan mampu menjawab tuntutan zaman mengenai eksistensi Islam di era modern saat ini.

Sikap ayahnya yang dikenal kritis dalam melihat berbagai persoalan kehidupan menular ke Nabiel, sikap kritis dan peka dalam melihat persoalan masyarakat menjadi bagian dari Nabiel. Bahkan ketika kecil dirinya bersama dengan sang ayah selalu membicarakan persoalan tentang negara dan situasi politik saat itu. “Bahkan saat ayah sedang menonton televisi selalu membahas mengenai fenomena-fenomena di masyarakat tersebut,”terang Nabiel mengingat masa lalu.

Pengalaman masa kecil, terang Nabiel, menjadi landasan hidupnya dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Pesan sang ayah selalu terngiang ditelinga Nabiel, dalam bermasyarakat dia selalu mengedepankan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan. Ketertarikan dengan Partai Islam sudah dimulai sejak didalam keluarga. Saat itu dirinya sedang melihat-lihat partai yang ada hingga akhirnya ia bersama dengan tokoh agama lainnya, mendeklarasikan Partai Keadilan. Menurut Nabiel, dirinya tertarik dengan PKS karena banyaknya tokoh-tokoh muda, kritis dan pintar. “Mereka muda-muda, pintar dan bukan hanya islam KTP saja,”katanya kepada parle.

Nabiel menambahkan, ketika mereka berdemo mereka selalu melakukannya dengan santun dan tidak anarki. “Dari dulu sampai sekarang mereka masih konsisten bahkan di DPP mereka juga begitu, selain itu mereka juga tidak berbicara tentang amplop, di setiap rapat pleno PKS,”tandasnya.

Nabiel sebenarnya tidak terlalu suka dengan dunia politik karena dirinya menyadari kalau politik urusannya aneh-aneh, dan duit. Namun karena ajakan teman-teman seperjuangan dirinya luluh juga dan bergabung bersama di Partai Keadilan. “Kalau politik itu macam-macam, aneh-aneh, urusan duit, mendingan saya jadi da’i,”akunya saat itu.

Menurut Nabiel, ketika menjadi Da’i, dirinya sering diundang ke Luar negeri dalam mensyiarkan agama Islam. Bahkan ada pengalaman Nabiel ketika dijadikan Caleg dia sempat menolaknya bahkan dia berjanji akan membantu calon lainnya kampanye dari belakang.

Semakin Intensif berpolitik

Awal mula Habib Nabiel terjun ke dunia politik berawal sejak dia memasuki bangku kuliah. Saat itu ia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi diantaranya HMI dan ROHIS. Dia mengaku dirinya belajar berorganisasi, berpolitik dan kaitannya dengan islam bermula dari keterlibatannya di ROHIS, karena di ROHIS, dia selalu mendapatkan pemikiran-pemikiran tentang Islam yang berkaitan dengan politik.

Setelah keterlibatannya di dalam organisasi Kampus, semangat belajar dan berpolitik Nabiel semakin intensif. Terbukti saat menyelesaikan Kuliah di Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Sosep) di Universitas Juanda Bogor, dia menjadi ketua DPD Partai Keadilan Kabupaten Cianjur, saat itulah pertama kalinya ia ikut berkecimpung di dunia politik hingga dicalonkan menjadi anggota DPR RI dari Kabupaten Cianjur pada tahun 2004.

Selain di dunia politik Habib juga sangat senang mengabdikan dirinya di dunia pendidikan, dia juga menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi yaitu Universitas Juanda Bogor dan Universitas Mercubuana. Selain itu dia juga seorang penulis ulung terbukti beberapa tulisan telah dituangkannya. Buku yang menggabungkan Sosiologi dengan Islam dengan judul “Islam Way” yang ia tulis ketika di Amerika dan menjadi masterpiece dari buah pemikiran Nabiel.

Dia menambahkan, selama di Amerika Serikat dirinya juga aktif di Wamy (The World Assembly of Moeslim Youth), yaitu salah satu organisasi pemuda muslim dunia. Setelah berdakwah di Amerika Serikat, dirinya selalu bertemu dengan struktur PKS yang ada di luar negeri.

Selama di Partai Keadilan dirinya aktif di Biro Luar Negeri dan Kaderisasi. Selama aktif di Partai, Nabiel aktif berkeliling ke berbagai daerah bertugas melakukan kaderisasi PKS sampai sekarang. Selama melakukan tugas kaderisasi tetap mengikuti perkembangan binaannya. Bahkan kepada salah seorang Bupati yang di dukung PKS, Habib masih memberikan perhatiannya dan menitipkan persoalan-persoalan krusial di masyarakat kepadanya agar segera diselesaikan

Berhenti Dakwah Di Luar Negeri

Pada tahun 2007 setelah paska tragedi WTC, organisasi-organisasi Islam di Amerika Serikat agak sulit untuk bergerak, sehingga Dengan berat hati Nabiel berhenti berdakwah di luar negeri karena khawatir dikait-kaitkan dengan teroris. Karena terhentinya kegiatan di luar negeri, akhirnya Nabiel memutuskan keluar dari kegiatan dakwahnya dan memutuskan aktif di politik praktis di PKS hingga sekarang dan terpilih menjadi Anggota DPR membidangi Komisi IV.

Terkait perkembangan PKS saat ini, Habib Nabiel mengatakan, PKS merupakan salah satu Partai yang konsisten, tidak ada yang berubah, dan tetap konsisten dan kritis dari awal sampai sekarang. “Dia tidak terpengaruh dengan pemerintah sekarang, apabila ada sesuaatu yang ia ingin sampaikan, maka tanpa ragu-ragu akan segera mengatakannya,”katanya.

Menurut Nabiel, memang ada beberapa kebijakan yang harus fleksibel karena memang PKS itu belum mayoritas atau single majority. “Jadi belum bisa saklek penuh mau tidak mau ada tarik menarik tetapi sepanjang tidak keluar dari garis perjuangan PKS tidak apa-apa,”katanya.

Bertanggung Jawab

Di mata keluarga besar, Habib merupakan sosok suami yang baik dan bertanggungjawab bagi keluarganya, sangat menyayangi istri dan anak-anaknya. Bahkan di tengah berbagai kesibukannya dirinya selalu berusaha untuk meluangkan waktunya untuk keluarganya, “Kalau saya pulang kerumah saya optimal dengan anak-anak,”tuturnya. Selain itu dimata anak-anaknya Habib adalah sosok ayah yang mencintai keluarga, bahkan diwaktu senggang ia selalu menyempatkan diri untuk bercerita kepada anak-anaknya.

Dia juga memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk menentukan pilihannya. Saat ia berada di rumah, dia berusaha untuk menimbulkan suasana yang nyaman dan selalu menyempatkan waktunya untuk berdiskusi dengan anak-anaknya

Sebagai salah satu anggota DPR baru yang belum tahu benar bagaimana kegiatan di DPR, Dia mempunyai obsesi terjalinnya komunikasi yang intensif dan Rapat-rapat yang berkesinambungan serta mendengarkan aspirasi LSM terkait persoalan di bidang Komisi IV DPR.

Menurutnya, LSM merupakan lembaga yang menjadi pengawas, sedangkan mereka merupakan pihak yang mempunyai regulasi, aturan lalu lintas pengawasan dan anggaran. “Seringkali antara ketiga pihak ini tidak memiliki kecocokan karena alangkah lebih baik Komisi IV DPR juga mengundang LSM sebelum mengadakan Raker dengan jajaran eksekutif guna mendapatkan informasi tambahan terkait. (si)

Habib Nabil lahir di Cianjur empat puluh tahun yang lalu. Ayahnya bernama Ali bin Abdurrahman al-Musawa lahir di Palembang sedang kakeknya kelahiran Makkah. ”Hanya saja, setelah Perang Dunia II, kami terputus hubungan dengan kakek.” ungkap Habib. Adik kakek Habib Nabil, yaitu Habib Muhsin al-Musawa adalah pendiri Ma’had Darul Ulum al-Diniyyah yaitu pesantren pertama kali berdiri untuk orang Indonesia di Makkah. Saat ini sudah menjadi besar, bahkan diakuisi oleh pemerintah Arab Saudi dan dijadikan untuk umum. Banyak tokoh yang sudah lahir dari pesantren itu, salah satunya adalah Habib Muhammad bin Alwi al-Maliki.

Istri beliau adalah seorang keturunan ke-35 dari Rasulullah, yaitu Syarifah Faridah al-Haddad. Keturunan dari Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad, sang pemilik Ratibul Haddad, sebuah kitab berisi zikir dan wirid yang ma’tsur serta banyak diamalkan di kalangan umat Islam Indonesia. Syarifah Faridah banyak mengelola majelis taklim di Cianjur, Bogor dan sekitarnya. “Insya Allah akan ke Kalsel tanggal 3 April besok untuk memberikan taujih juga,” kata Habib.
Salah satu adik Habib Nabil adalah Habib Mundzir bin Ali al-Musawa, pemimpin Majelis Rasulullah yang berpusat di Masjid al-Munawar Pancoran. Majelis Rasulullah adalah tempat berkumpul para alumni Ma’had Darul Musthafa asuhan Habib Umar bin Hafidz dari Tarim Hadramaut, Yaman. Secara informal, Habib belajar ilmu-ilmu alat dan syariat kepada kakek, yaitu Habib Abdurrahman bin Ali al-Musawa. Juga kepada ayah dan paman beliau yang lama di Makkah dan Madinah. Setelah itu sempat belajar di Pesantren al-Khairat Condet asuhan Habib Salim Segaff al-Jufri (sekarang menjadi MENSOS). Selain itu, Habib sendiri pernah mengenyam short course yang diadakan oleh Universitas Madinah selama 2 bulan atas undangan WAMY (World Assembly Moslem Youth) di tahun 1993.

http://shaffamuslim.wordpress.com/2010/04/18/habib-nabiel-al-musawa/

Share this article :

0 komentar :


Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


Buku Tamu

 
Support : Creating Website | Hadi Wibowo | Hadi Wibowo
Proudly powered by Hadi Wibowo
Copyright © 2011. PKS Kebon Manggis - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Hadi Wibowo