Cincin Nikah untuk (Calon) Gubernur - PKS Kebon Manggis
Headlines News :

Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Video





Popular Post

Home » » Cincin Nikah untuk (Calon) Gubernur

Cincin Nikah untuk (Calon) Gubernur

Written By PKS Kebon Manggis on Selasa, 29 Januari 2013 | 12.53

Ahad pagi 6 Januari. Hujan berganti-ganti deras dan gerimis. Menjadi salah satu hari penting dalam hidup saya. Sebuah pertemuan yang saya fasilitasi utk menggalang dana kader, bagi hajatan politik di Jawa Barat.

Ekspektasi saya sederhana, sekedar rupiah yg ada di kantong, atau selembar-dua diantara yg terselip di dompet. Mengingat ini adalah memenangkangkan Gubernur yg menjabat. Tentulah ada persiapan yg cukup utk maju. Apalagi memasuki periode kedua. Pastilah matang perhitungan matematis, materil dan nonmateril. Namun kenyataannya berbeda. Dari sekitar 30 orang berhimpun, lelaki dan perempuan, terhimpun lebih dari 20 juta rupiah; beberapa komitmen rupiah tambahan, dan beberapa barang.

Kumpulan ini berlangsung di mushallah kecil, di pinggir Jawa Barat, di Kukusan-Depok. Dihadiri oleh kebanyakan Ibu-Ibu, sebagian besar Ibu Rumah Tangga. Walau sebagian ada yang PNS dan profesional medis dan lain-lain. Saya menakar tentulah matang perhitungan Ibu2. Terutama berkaitan dgn pengeluaran dan biaya tambahan.

Maka hasil penghimpunan yg terkumpul menghenyakkan benak saya. Ada yg tidak bisa dimengerti secara pragmatis. Bagaimana kumpulan orang-orang ini mau mengeluarkan anggaran 'ekstra' mereka utk membiayai Gubernur yg memimpin 5 tahun daerah dengan PAD Rp 13 Trilyun??

Kenyataan ini menggelitik nalar logis yg sangat lazim sy gunakan. Kecuali ada hal lain, sesuatu yg sangat prinsipil, maka realita ini bisa dipahami. Karena selain uang yg terkumpul, ada satu cincin emas yg mencolok diantara tumpukan uang merah, biru, dan benda2 lain. Benda tersebut sebelumnya berada didalam lipatan kertas yang bertulis "ini cincin nikah saya, tapi lupa berapa gram bobotnya".

Ringan saja, kalimat tertulis tersebut tertera. Sulit bagi saya menakar beban pertimbangan kalimat tertulis. Jika tersampaikan lisan, akan mudah menakar raut wajah. Namun bagaimana menakar lembar putih sobekan kertas, tempat kalimat tersebut dipahat?

Tidak banyak benda2 penting dalam hidup kita. Dan sebagian besar kita sepakat, cincin nikah adalah salah satunya. Ia adalah simbol ikatan penting dalam sejarah hidup kita. Ia adalah monument yg mengalihkan perwalian dari ayah kepada suami, yg akan bertanggung jawab tentang diri seorang wanita di dunia, dan kelak di hadapan Allah SWT. Ia adalah pemutus kesendirian dan pengubah fase hidup seorang wanita. Dan pasti, ia adalah 'kantong' kenangan bahagia kita. Jika bahagia adalah nuansa yg sangat sedikit kita miliki, maka yg terbanyak dari yg sedikit tersebut, pasti ada dalam cincin pernikahan kita.

Lalu bagaimana suasana hati yg menyerahkan cincin nikahnya utk membiayai pemenangan Gubernur yang sedang menjabat, agar maju satu periode lagi??? Sementara belum tentu dia mengenal dan pernah bertemu langsung dgn Sang Gubernur, apalagi dikenal oleh Gubernur dan dengan sengaja pernah mengunjungi langsung pemilik cincin tersebut. Sungguh, hanya dapat dipahami dengan bahasa lain yg tidak rasional dan matematis.

Teringat nasihat seorang teman tentang infaq. "Mas, infaq itu tidak matematis. Ia digerakkan oleh keyakinan. Ia adalah sumber kekayaan. Rumusnya ada 3: jangan ditimbang-timbang, jangan di pikir-pikir, dan lakukan sekarang juga. Tidak ada infaq utk seseorang. Jadi pastikan saja hanya utk Allah. Siapapun yg nanti memanfaatkannya, sama sekali tidak hubungannya dgn kita. Maka Allah akan gantikan dengan yg lebih baik dalam bentuknya yg beragam. Lakukan saja dan Allah akan perlihatkan buktinya".

Tentulah pemilik cincin tersebut memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah. Keyakinan yg kuat tentang peran politik dalam tugas dakwahnya. Keyakinan yang kuat tentang sumber kebahagiaan dirinya. Dan keyakinan yang kuat atas sosok Gubernur yg akan memanfaatkan infaqnya. Bahwa apa yang dilakukannya pasti tidak sia-sia.

Sekiranya bisa berpesan, semoga dinamika lapangan ini, menjadi bagian dari kesadaran para pemangku amanah dakwah politik. Menjadikannya sebagai hakim yang mengawasi, bahwa kalau dia lacur dalam amanah, dia khianat kepada Allah, dan mengecewakan sosok2 pemilik cincin yang tulus. Pemilik cincin nikah ini hanyalah masyarakat biasa. Mungkin seorang istri dan ibu rumah tangga. Jauh dari publisitas media. Namun dia ada dan eksis dalam perjuangan keyakinannya. Dan akan ada masa Allah membanggakan dirinya, dan menuntut tanggung jawab penerima amalannya.

Semoga kita semua selamat menjalani keyakinan dan peran dakwah kita masing2. Dan kepada pemilik cincin nikah, siapapun dirinya, semoga keberkahan melimpah bagi dirinya, keluarganya, dan semua yang berhubungan dengan dirinya. Dan transaksi infaqnya, menjadi rahmat Allah memasukkannya ke Surga... Amin Ya Rabb...


Kukusan, dalam gerimis yg lembut, saat matahari ke 6 tahun 2013.
@daengdhuafa


http://www.islamedia.web.id/2013/01/cincin-nikah-untuk-calon-gubernur.html
Share this article :

0 komentar :


Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !


Buku Tamu

 
Support : Creating Website | Hadi Wibowo | Hadi Wibowo
Proudly powered by Hadi Wibowo
Copyright © 2011. PKS Kebon Manggis - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Hadi Wibowo